Tak hanya prajurit Soviet yang berada di garis pertempuran saat Perang Dunia II. Sekitar 60 ribu anjing dari berbagai jenis termasuk anjing kampung biasa bergabung dengan tentara Soviet. Anjing diperbantukan di berbagai front. Mereka bertugas melacak ranjau, hingga menarik tentara yang terluka dari puing-puing reruntuhan atau medan tempur. Kadang mereka bahkan digunakan sebagai ‘kamikaze’, pasukan berani mati yang dibelit dengan bahan peledak kemudian berlari ke tank musuh, lalu mati.
Dalam Pertempuran Moskow pada musim gugur 1941, sekelompok tank musuh yang menyerang barisan Soviet berbalik arah saat melihat seekor anjing mendekati mereka. Ketakutan tersebut terbukti, sang anjing berhasil meledakkan tank.
Pada Parade Hari Kemenangan 24 Juni 1945, resimen gabungan dari semua front militer serta kendaraan tempur yang mengikuti pawai menuju Lapangan Merah dibuntuti oleh anjing-anjing. Mereka berjalan berdampingan dengan penjaga mereka, sembari mempertahankan keselarasan barisan yang sempurna.