Tu-4 pada kenyataannya adalah salinan langsung dari B-29 Amerika yang berhasil mereka tangkap. Sukhoi T-4 adalah jawabannya Uni Soviet ke B-70 Valkyrie. Sebuah bomber besar, sangat cepat mampu terbang tinggi. T-4 diuji dan dalam banyak hal melebihi, batas-batas industri pertahanan Uni Soviet.
Dirancang untuk memiliki kecepatan Mach 3 dengan ketinggian hingga 70.000 meter, T-4 mirip B-70 secara visual dan kemampuan. Namun, karena organisasi kekuatan udara di Uni Soviet berbeda dari yang dari Amerika Serikat, T-4 juga dipertimbangkan untuk misi taktis, seperti pengintaian dan pengiriman rudal anti-kapal. Gagasan tentang T-4 membawa Kh-22 rudal anti-kapal yang sangat menakutkan.
Pada tahun 1961, sebelum memulai pengujian XB-70 dan SR-71 di Amerika Serikat, Departemen Penerbangan Uni Soviet memerintahkan pengembangan dan pembangunan pembawa strategis bomber-rudal supersonik.
Tiga Biro Desain termasuk Tupolev, Sukhoi, dan Yakovlev berpartisipasi dalam kontes pemerintah. Proyek-proyek desain biro ini dipelajari dan dibahas selama periode dari Juli hingga September 1962. Aspek yang paling penting adalah kecepatan dan jangkauan pesawat.
Ada dua varian utama: Tu-135 dengan kecepatan perkiraan 2000-2300 km / h (slider dibuat dari campuran aluminium), atau T-4, Tu-125 dan Yak-33 (35) dengan perkiraan kecepatan dari 3000-3200km / Jam (slider dibuat dari titanium dan baja). Segera, proyek Biro Desain Yakovlev ditolak (berat badan = 90 t, kecepatan = 3000 km / jam, jarak = 7200 km). Sisanya telah disetujui karena aerodinamis lebih baik dan efektivitas tempur lagi.
kan tetapi seperti halnya XB-70, pada akhirnya karena banyaknya kendala teknis yang melanda, dan banyaknya teknologi baru yang di terapkan (meskipun prototipe pertama lebih cepat pembuatannya di banding XB-70), T-4 pun mengalami hal yang sama, proyeknya berhenti di tengah jalan, apalagi setelah adanya Tu-22 yang lebih mudah dan murah