Penggunaan rudal jelajah Kh-101 Rusia yang diluncurkan dari bomber Tu-95 dan Tu-160 menarik perhatian banyak pihak. Rudal ini terdeteksi digunakan dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia beberapa hari setelah dilakukan serangan besar ke Suriah pada 17 November 2015.
Kementerian Pertahanan Rusia belum secara memberi konfirmasi resmi tentang penggunaan senjata baru tersebut.
Kh-101, dilengkapi dengan muatan konvensional dan dikabarkan mampu menjangkau target dari jarak hingga 6.000 mil dan mampu melesat dengan kecepatan maksimum 270 m / s. Akurasinya dilaporkan sekitar 5-6 meter, membuat rudal tiga kali lebih akurat daripada pendahulunya.
Tetapi pemilihan rudal ini dinilai aneh karena sebenarnya Rusia cukup menggunakan rudal yang lebih tua.”Pemilihan Kh-101 adalah salah satu yang aneh. Kremlin bisa menyerang target ISIS sama baiknya dengan rudal yang lebih tua dan usang Menggunakan rudal jelajah terbaru yang mahal sepertinya sia-sia. Kecuali maksud sebenarnya dari rudal pengeboman itu untuk memamerkan cakar terbaru Bear, ” tulis sejumlah media.
Pada awal Oktober, Rusia menjadi berita utama ketika kapal perangnya di Kaspia diluncurkan 26 rudal jelajah Kalibr terhadap target ISIS dengan jarak 1.500 km lebih.
“Serangan jarak jauh Rusia dan menggunakan rudal baru adalah adalah kombinasi dari publisitas dan dan pengujian kemampuan,” tulis analis militer Michael Kofman di sebuah artikel yang ada di situs War on the Rocks Sabtu 21 November 2015.