Tom Twomey, petugas radar dari VF-111 “Sundowners,” selfie dengan latar belakang USS Kitty Hawk (CV 63).
Para insinyur yang merancang Tomcat yakin bahwa sayap menyapu yang asimetris tidak mungkin bekerja, tapi pilot uji membuktikan ketika salah satu sayap dibuka dan satu ditutup ternyata tidak ada masalah.
Karena 25 persen dari lift Tomcat berupa daerah besar sayap menjadikan Tomcat tidak memiliki tingkat roll relatif sangat mengesankan seperti A-4 atau F-16. Tapi stabilisator horisontal yang besar memberi Tomcat pilot otoritas lapangan signifikan, yang membuat jet akan menjadi dogfighter yang mematikan di tangan yang tepat.
Amerika Serikat menjual F-14 ke Iran di akhir 70-an dan mereka masih terbang hingga saat ini. Angkatan Udara Iran menggunakan rudal Phoenix untuk menembak jatuh pesawat Irak selama Perang Iran-Irak.
Pilot Ace Iran Jalil Zandi menembak jatuh 11 pesawat Irak selama Perang Iran-Irak, yang membuat dia menjadi pilot F-14 paling sukses.
Insiden Teluk Sidra Pertama terjadi pada tahun 1981 ketika Tomcat dari VF-41 terbang dari USS Nimitz menembak jatuh dua Su-22 Libya. Wing RIO Letnan Jim Anderson (paling kiri) kemudian tewas dalam kecelakaan. Pilot Cdr. Hank Kleeman (kedua dari kiri, skuadron CO pada saat itu) tewas ketika kecelakaan saat menjadi pilot F / A-18. Wing Pilot Letnan Larry Muczynski (kedua dari kiri) keluar dari Angkatan Laut menjadi pilot sebuah maskapai penerbangan. RIO Letnan Dave Venlet (paling kanan) menjadi pilot dan akhirnya naik pangkat menjadi Laksamana dan bekerja di Naval Air Systems Command.
