5 Mitos Tentang Bom Atom Hirosima-Nagasaki

5 Mitos Tentang Bom Atom Hirosima-Nagasaki

Bikin Soviet Takut

Hirosima-un-Nagasaki-1Amerika pada saat itu yakin dengan menggunakan bom atom maka akan mendapat efek ganda yakni membuat negara lain akan ketakutan dengan mereka. Amerika menyadari hubungan dengan Soviet sudah menunjukkan sisi-sisi negatif yang akan terus berkembang. Menggunakan bom juga akan menjadi unjuk kekuatan di depan Rusia.

Pada kenyataannya, perencanaan militer, bukan keuntungan diplomatik, ditentukan waktu serangan atom. Bom-bom itu diperintahkan untuk turun “segera setelah siap dibuat.”

Pertimbangan politik pascaperang mempengaruhi pilihan target untuk bom atom. Menteri Perang Henry Stimson memerintahkan bahwa kota sejarah dan budaya seperti Kyoto dicoret dari daftar target. (Stimson adalah pribadi yang akrab dengan Kyoto, ia dan istrinya telah menghabiskan bulan madu mereka di sana.) Truman setuju.

Seperti Stimson, Truman sekretaris negara, James Byrnes juga berharap bahwa bom mungkin terbukti menjadi “master card” dalam hubungan diplomatik berikutnya dengan Uni Soviet. Tetapi  keduanya kecewa. Pada bulan September 1945, Byrnes kembali dari pertemuan pertama menteri luar negeri pascaperang, di London, menyatakan bahwa Rusia “keras kepala, keras kepala, dan mereka tidak takut.”

 

Sumber: Washington Post