
Kendaraan baru tersebut tentu lebih baik dari tank BT-2 usang yang ia perbaiki. Ketika tank musuh mulai berdatangan, empat T-34 di bawah komando Lavrinenko dikirim untuk mendampingi pasukan infanteri. Menurut pihak Soviet, pasukan di bawah kendali Lavrinenko berhasil menghancurkan 15 kendaraan musuh.
Sejarawan menyebut sang prajurit sebagai “ahli taktik berdarah dingin”. Sebelum pertempuran, ia selalu mempelajari arah serangan dan kamuflase unitnya dengan seksama. Sebagai contoh, pada Pertempuran Mtsensk, ia secara hati-hati menyamarkan tanknya dan menyiapkan umpan menggunakan kayu yang dibuat menyerupai tank. Dan hal itu berhasil: Nazi menembak target yang salah. Setelah membiarkan Nazi mendekat pada jarak yang tepat, Lavrinenko langsung menghujani tank Nazi dengan peluru dari tempat persembunyiannya, demikian kenang Jenderal Dmitry Lelyushenko.
Keberaniannya terus diuji dari waktu ke waktu. Dalam kunjungan mendadaknya ke tukang cukur di Serpukhov, ia pun tak luput dari incaran musuh. Pada Oktober 1941, Jerman mengirim satu batalion ke Serpukhov. Menyadari kehadiran pasukan Jerman, operator telepon yang sedang bertugas langsung mengirim peringatan pada komandannya. Pesan tersebut menciptakan kepanikan, karena kota itu hanya memiliki satu batalion pemuda dan para lansia. Namun, seseorang memberitahunya bahwa ada sebuah tank T-34 yang tersesat di dekat tempat tukang cukur. Sang komandan segera berlari ke sana dan berjumpa dengan Lavrinenko. “Saya punya bahan bakar dan amunisi. Mari kita lawan Jerman. Beri tahu saya jalannya,” kata Lavrinenko.