
Setelah ditunggu begitu lama E-3 Sentry (AWACS) Blok 40/45 akhirnya diterbangkan ke misi pertamanya. Pesawat yang dikenal dengan E-3G tiba di Asia Barat Daya pada 18 November, menandai penyebaran pesawat yang telah menjalani modifikasi paling komprehensif dalam sejarah 38 tahun sistem senjata tersebut. Perubahan dilakukan dengan peningkatan komunikasi, kekuatan pemrosesan komputer, pelacakan ancaman dan kemampuan lainnya.
Upgrade yang menghabiskan US$2,7 miliar (sekitar Rp36 triliun) itu dilakukan dengan mengganti beberapa hardware dan software yang berasal dari ta hun tahun 1970-an dan diyakini akan menjadi game-changer untuk misi pengawasan udara dan manajemen pertempuran udara.
“Modifikasi ini merupakan upgrade yang paling signifikan dalam 35 tahun sejarah E-3 dan sangat meningkatkan kemampuan awak kapal kami untuk menjalankan perintah dan misi kontrol, sambil memberikan sebuah blok bangunan untuk upgrade di masa mendatang,” kata Kolonel David Gaedecke, Komandan Air Control Wing 552 di Tinker Air Force Base sekaligus pilot E-3.
Sampai saat ini, sembilan dari 27 E-3 ditugaskan di ACW 552 telah menerima modifikasi dan telah bertemu sertifikasi kru mereka di sistem Blok 40/45.
“Ini adalah penyebaran awal setelah banyak latihan,” kata Gaedecke sebagaimana dikutip Combat Aircraft Jumat 20 November 2015. “Kru akan dapat memproses informasi taktis, menyediakan komandan kombatan dengan peningkatan kesadaran situasional.” Blok 40/45 menyediakan kehandalan operasional dan teknologi, perawatan, dan integrasi teknologi masa depan yang berpeluang untuk terus ditingkatkan.
Penyabaran E-3G diterbangkan dalam operasi counterdrug untuk Komando Selatan AS dan sebagai bagian dari Operasi Noble Eagle. Pesawat ini belum diterbangkan dalam misi tempur aktif seperti perang melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Dikenal dengan radar kubah hitam-putih yang berputar di atas pesawat, E-3 menyediakan pengawasan di semua cuaca, komando, kontrol dan komunikasi yang dibutuhkan oleh komandan AS, NATO dan pasukan pertahanan udara sekutu lainnya.
Sebagai sebuah sistem pertahanan udara, E-3 dapat mendeteksi, mengidentifikasi dan melacak kekuatan musuh di udara jauh dari batas-batas negara AS atau NATO. Pesawat ini dapat mengarahkan pesawat tempur untuk mencegat musuh. E-3 ini dirancang untuk merespon dengan cepat dan efektif untuk situasi krisis dan mendukung operasi penyebaran di seluruh dunia.