Pangkalan Angkatan Udara Hill menjadi tempat untuk mempersiapkan F-16 yang akan dikirim ke sejumlah negara pembeli. Pesawat ini telah terbang dari Pakistan hingga Polandia, dari Thailand ke Oman, dari Bahrain hingga Singapura. Dua lusin atau 24 negara telah membeli jet tempur F-16 dari Amerika Serikat.
“Hari ini kita telah melihat banyak negara yang berminat untuk membeli F-16,” kata Greg Brown, Wakil Direktur Program F-16, yang memiliki wilayah kerja di pangkalan angkatan udara Hill dan Wright-Patterson di Ohio.
Di landasan, dari dalam hanggar di pangkalan Hill pekan lalu, juga ditampilkan pesawat tempur F-16 yang diperuntukkan bagi Indonesia. Negara ini disebut telah membeli lebih dari dua puluh pesawat, dengan harga yang dilaporkan di kisaran US$ 700 juta atau sekitar Rp9,4 triliun. “Tergantung apakah pesawat itu baru atau tidak. Harga pesawat F-16 antara $ 60-70 juta,” kata Pamela Lee, Kepala Cabang Internasional F-16 sebagaimana dikutip kutv, Jumat 19 November 2015 lalu.
F-16 telah dijual ke negara-negara yang stabil dan demokratis seperti Belgia, Denmark dan Norwegia. Tapi F-16 juga telah dijual ke negara yang dilanda kekerasan dan kekacauan politik. F-16 baru saja dijual ke Irak, negara yang tengah dilanda kerusuhan akibat ISIS. Negara ini direncanakan akan mendapatkan 36 pesawat tempur F-16 dan sejumlah pesawat telah dikirim.
F-16 juga telah dijual ke Mesir, dimana masih ada protes, pergolakan politik, dan kudeta, meskipun Departemen Luar Negeri kemarin pernah menghentikan penjualan F-16 selama dua tahun.
Amerika juga tetap menerapkan syarat ketat dalam penjualan pesawat ini. Dalam wawancara di Hill dengan juru bicara Departemen Luar Negeri, terungkap bahwa pembeli harus menyetujui pemantauan penggunaan F-16 dari AS, dan F-16 juga tidak dapat dijual ke negara lain tanpa persetujuan AS. Apabila dilanggar Amerika Serikat dapat menghentikan dukungan teknis dan suku cadangnya.
Dia mengatakan penjualan F-16 berarti negara pembeli bersedia bersama-sama berbagi beban menjaga keamanan global.
Amerika memang memiliki pengalaman buruk ketika pesawat mereka kemudian jatuh ke negara yang memusuhinya. Pada 1970-an, Iran berbalik dari negara sahabat menjadi musuh. Iran mungkin masih memiliki pesawat tempur F-4, F-5 dan F-14 yang mungkin berasal dai pangkalan Hill.