Kampanye kontraterorisme Rusia di Suriah belum berakhir. Tetapi telah menunjukkan bahwa Moskow memiliki semua yang diperlukan untuk melakukan perang modern.
Di Suriah Rusia melakukan kampanye yang hanya bisa dilakukan oleh Amerika. Serangan udara dari pangkalan udara asingrudal jelajah, berbagai jenis pengintaian ruang angkasa, tidak ada unit kekuatan tanah yang terlibat, drone, koordinasi antara angkatan laut dan angkatan udara, kerjasama dengan militer asing dan sebagainya. “Itu semua ciri-ciri dari operasi di era perang modern, ” tulis analis politik dari New York Nikolay Pakhomov dalam tulisannya di National Interest, Kamis 19 November 2015.
Selain itu, kampanye Rusia di Suriah juga transparan, dengan volume informasi tentang jumlah serangan mendadak, daerah operasi, dll tersedia setiap hari.
Operasi udara melawan ISIS juga menunjukkan bahwa Rusia akan mengambil keputusan yang berani untuk membela sekutunya. Seperti halnya Amerika sering lakukan kepada negara-negara sekutunya.
“Suriah adalah sekutu Rusia di Timur Tengah. Presiden Assad meminta Moskow untuk membantu dan Rusia telah berdiri meski dia sendiri sedang dalam keadaan yang sangat sulit,” katanya.
Pada saat yang sama, Rusia telah bekerja tanpa lelah untuk meminta dukungan dari para pemangku kepentingan utama di wilayah ini. Moskow tetap dalam kontak dengan Irak, Mesir, Turki, Arab Saudi, Israel dan negara lain. Inisiatif ini, menurut Pakhomov, telah secara signifikan memperkuat posisi dan profil Rusia di Timur Tengah.
Selain itu, kampanye di Suriah jelas menunjukkan bahwa Moskow tidak takut untuk mengambil tindakan. Termasuk melakukan serangan besar-besaran
