Site icon

Siapa Sebenarnya Houthi Yaman?

Serangan koalisi pimpinan Arab Saudi ke Yaman ditujukan untuk menghancurkan kelompok Houthi. Sebuah kelompok yang telah merebut kekuasaan Yaman dan telah menguasai sebagian besar wilayah tersebut. Lalu siapakah sebenarnya Houthi dan bagaimana asal usul kelompok ini?

Houthi juga menyebut dirinya sebagai Ansar Allah (pendukung Allah) yang telah merebut kekuasaan Yaman pada tahun 2014. Sebenarnya kelompok ini awalnya sebuah gerakan keagamaan murni yang mengajrakan toleransi dan perdamaian di awal 1990-an.

Houthi berasal dari Zaidism, cabang Islam Syiah. Zaidi mewakili sekitar sepertiga dari penduduk Yaman dari 25 juta orang. Zaidi bisa merupakan kelompok Syiah moderat, dan dianggap aliran Syiah yang paling dekat dengan doktrin Sunni dalam Islam.

Zaidism dipraktekkan di Irak, Iran dan Semenanjung Arab. Zaidi menciptakan negara Idrisid dan memerintah Maroko selama hampir 200 tahun yang dimulai pada abad ke-7. Kelompok ini juga menyebut Syiah sebenarnya telah berkuasa Yaman selama lebih dari seribu tahun, sampai  kemudian dikudeta pada 1962. Saada di Yaman Utara adalah benteng tradisional Zaidi.

Houti muncul ketika digelar “Faithful Youth Forum yang melahirkan dua gerakan. Yang pertama menyerukan keterbukaan yang lebih besar, sedangkan yang kedua tetap mendukung ketaatan terhadap warisan tradisional. Muncullah tokoh Hussein Badreddin Houthi seorang penganut aliran yang menuntut keterbukaan yang kemudian memimpin gerakan ini.

Para pendukung gerakan ini disebut Houthi. Pada tahun 2004, Hussein Badreddin Houthi menuduh Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang berkuasa kala itu melayani kepentingan AS dan menyatakan dirinya seorang imam. Sebuah usaha untuk menangkap Houthi berakhir pada kematiannya, memicu gerakan protes. Ayah Houthi yang menjadi pemimpin baru kelompok itu. Ia digantikan oleh saudara Houthi, Abdul Malik Houthi.

Sekarang berganti nama-Ansar Allah dan menjadi kekuatan militer dan politik di Yaman, salah satu negara termiskin di Timur Tengah. Gerakan posisi Yaman sebagai negara Arab Islam, tertindas oleh Amerika Serikat dan Israel.

Pada tahun 2014, setelah terjadi sejumlah insiden diskriminasi dan pelanggaran hak asasi oleh pemerintah Yaman, Houthi memaksa presiden mundur, menuduhnya perlindungan memadai penduduk dari terorisme, termasuk al-Qaeda. Pada bulan Maret 2015, sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa, berada di bawah kendali Houthi.

Pada tanggal 25 Maret, Arab Saudi dan beberapa sekutunya di Liga Arab meluncurkan serangan udara terhadap Houthi, terutama di Sanaa.

 

Exit mobile version