Kapal perang Rusia yang dikerahkan ke Mediterania akan bertugas memberikan perlindungan untuk kapal induk Prancis, Charles de Gaulle yang akan segera menuju ke Suriah sebagai bagian dari upaya memperluas serangan terhadap ISIS.
“Kapal-kapal Angkatan Laut Rusia di Laut Mediterania akan terutama bertugas untuk memastikan keberlanjutan tempur, yang berarti [mereka akan menyediakan] semua jenis pertahanan dari rudal udara, kapal selam, counter sabotase, dan sebagainya,” kata seorang sumber di Angkatan Laut Rusia kepada RIA Novosti Rabu 18 November 2015.
Kapal Rusia bisa membantu kelompok tempur angkatan laut Prancis dalam operasi penyelamatan, tambahnya. Mereka juga bisa memeriksa kapal-kapal yang diduga mengangkut kargo untuk ISIS. Tetapi informasi ini belum secara resmi dikonfirmasi atau ditolak oleh Angkatan Laut Rusia.
Pada hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia di Mediterania untuk membangun kontak langsung dengan Prancis dan bekerja sama dengan mereka sebagai sekutu. Kepala Staf Umum dan Departemen Pertahanan akan bekerja di luar rencana untuk kegiatan bersama di laut dan di udara.

Dalam percakapan telepon, Vladimir Putin dan Francois Hollande sepakat untuk memastikan kerjasama militer dan intelijen antara Rusia dan Prancis. Kedua pemimpin juga sepakat untuk bertemu selama kunjungan Hollande ke Moskow pada 26 November.
Keduanya juga akan membentuk pusat operasi bersama guna mengkoordinasikan kapal Rusia dan Prancis.
Saat ini penjelajah rudal Moskva milik Rusia ditempatkan di Laut Mediterania sejak Moskow memainkan perannya dalam upaya kontraterorisme di Suriah. Kehadiran bersama kapal perang Prancis dan Rusia terutama akan memberikan tekanan psikologis pada ISIS.