Apakah Ada Perlombaan Senjata Hipersonik?
Hanya karena tiga kekuatan tampaknya bekerja sepanjang garis yang sama tidak berarti bahwa mereka melawan satu sama lain; imperatif teknologi dapat mendorong orang ke arah yang sama. Kita harus berharap bahwa kepentingan strategis mereka akan mendorong pembangunan ke arah yang berbeda, bahkan jika tiga negara saling mengawasi dengan hati-hati.
Sejauh ini, pengujian senjata hipersonik canggih belum berjalan dengan baik. Sebuah tes baru-baru ini oleh Angkatan Darat AS kendaraan hipersonik gagal empat detik setelah diluncurkan. China juga tidak begitu beruntung karena tes dari WU-14 telah mengalami berbagai masalah. Meski China mengkalim tes terakhir sukses. Tentu saja, kita harus ragu sebelum merujuk ke salah satu dari tes ini sebagai “kegagalan”; Tes ini dimaksudkan untuk menemukan dan memecahkan masalah, dan itu jelas bahwa tes ini mengidentifikasi masalah. Bagaimana denga Rusia? Harus diakui Negara ini kerap melebih-lebihkan kemampuan militer untuk tujuan retorika, dan dalam hal apapun, runtuhnya ekonomi Rusia dapat membuktikan terlalu banyak hambatan bagi inovasi teknologi lebih lanjut.
Namun, banyak perkiraan mengenai operasional sistem hipersonik mungkin akan makin tampak pada dekade berikutnya, dengan beberapa sistem transisi (seperti Brahmos rudal jelajah canggih) memasuki layanan pertama. Tentu saja, jika Amerika Serikat memutuskan bahwa ia membutuhkan kemampuan membunuh hipersonik segera, dapat kembali ke konsep konvensional dipersenjatai rudal balistik.
