Sementara pasukan Kurdi Irak (dikenal secara kolektif sebagai Peshmerga) menerima bantuan militer dari negara-negara termasuk Perancis, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat, Kurdi Suriah justru sangat sedikit menerima bantuan. Tuduhan bahwa mereka tetap dekat dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang pasukannya mundur dari wilayah Kurdi pada 2012, dan bahwa mereka terkait erat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang berjuang untuk kemerdekaan Kurdi dari Turki, membuat mereka sulit menerima bantuan asing.
Turki khususnya percaya YPG menjadi alat Damaskus, sementara mereka yang percaya tujuan pemerintah Rojava dijalankan terhadap tujuan dari oposisi Suriah sering menuduh wilayah Kurdi Suriah menjadi surga bagi pengaruh Iran.
Kurdi Suriah pada dasarnya beroperasi di kanton terisolasi menghadapi IS ke selatan dan Turki sangat curiga dan bermusuhan di utara, sedangkan Pemerintah Daerah Kurdistan Irak (KRG) tidak dapat memutuskan apakah mereka teman atau musuh.