Angkatan Udara Argentina Tolak Kfir
Kfir Kolombia

Angkatan Udara Argentina Tolak Kfir

kfir

 

Petinggi Angkatan Udara Argentina menolak untuk menandatangani pembelian 14 jet tempur Kfir Israel. Uang sebesar US$360 juta dolar yang digunakan seharusnya bisa memberikan mereka pesawat yang lebihg baik.

Brigadir Mario Roca, pejabat tinggi ketiga Angkatan Udara Argentina berpendapat bahwa jet tempur yang dipasok Israel tidak memiliki sistem senjata dan hanya enam dari mereka yang akan dilengkapi dengan radar. Sehingga dia membangkang dan menolak untuk mendukung kesepakatan. Menurutnya hal itu sudah dia sampaikan ke Brigadir Jenderal Mario Callejo yang juga atasannya.

Menteri Pertahanan Argentina Agustín Rossi mengakui pembatalan tersebut namun dengan alasan yang berbeda. Pembatalan dilakukan bukan karena masalah pesawat tetapi akan menunggu Presiden baru.

“Kami telah bekerja pada penggantian jet tempur Miraget yang dinonaktifkan sejak saya menjabat. Kami telah mempertimbangkan penawaran yang berbeda F-16 AS,  jet tempur China, F1 Spanyol dan proposal Israel yang dianggap paling layak untuk alasan teknis dan ekonomi, Dengan anggaran US$360 juta untuk 14 pesawat dan pemeliharaan lima tahun, ditambah komitmen IAI untuk mempromosikan penjualan jet Pampa kami di pasar dunia adalah hal yang berbeda. Namun kita tidak akan menandatangani kontrak. Kita akan menunggu Presiden baru untuk membuat keputusan,” jelas Rossi sebagaimana dikutip mercopress.com, Selasa 17 November 2015.

Sebelumnya dilaporkan kontrak debgab IAI akan ditandatangani sebelum pemilihan presiden pada 22 November karena delegasi Israel telah tiba di Buenos Aires. Kontrak sudah siap sejak September ketika Presiden Cristina Fernandez menandatangani dekrit 1775 dengan dana yang dibutuhkan untuk membayar uang muka pertama sebesar US$60 juta dolar saat penandatanganan kontrak. Sisanya akan dilakukan dalam beberapa tahun anggaran.

Namun pekan lalu kesepakatan Kfir terhenti. Angkatan Udara Argentina mempertanyakan beberapa masalah, misalnya mesin tempur yang diperbaharui merupakan General Electric J79 sehingga penjualan membutuhkan persetujuan AS. Selain itu itu perbaikan hanya bisa dilakukan di Israel.

Seluruh kesepakatan, menurut informasi akan selesai pada 78 bulan dengan enam pesawat tempur pertama akan diserahkan pada akhir 18 bulan pertama lengkap dengan sistem senjata. Sementara 14 lainnya merupakan pesawat latih dua kursi.