
Sang pendiri perusahaan, Pavel Sukhoi, mendapatkan pengalaman pertamanya dalam perakitan pesawat pada saat Rusia tengah dilanda perang saudara. Angkatan Udara Soviet terlahir di dalam sebuah rumah sederhana berlantai dua yang dihuni oleh para pekerja kontraktor di lantai atas dan para tukang di lantai bawah. Pada tahun 1930, di bawah pimpinan Sukhoi, muncul pesawat tempur seri “I”, pesawat pengebom jarak jauh DB, dan pesawat jarak jauh RD, kala itu yang diterbangkan pilot Soviet dengan rekor jarak penerbangan terpanjang sejauh 10 ribu kilometer dalam waktu 62 jam tanpa mendarat.
Pada tahun 1940, muncul seri baru pesawat Su-2. Dari penampilanya, tidak ada yang berbeda dari model sebelumnya. Namun demikian, pesawat ini dilengkapi dengan jendela kokpit yang lebih lebar dan penempatan persenjataan yang strategis sehingga memungkinkan pesawat ini untuk terbang lebih cepat. Pesawat Sukhoi jenis terbaru ini kemudian dirilis dalam jumlah lebih dari 900 unit. “Bengkel” pesawat ini pun kemudian mendapatkan status Biro Konstruktor (KB). Berdasarkan model Su-2, di kemudian hari dirancang pesawat serangan lapis baja Su-6 dan Su-8, serta prototipe pesawat tempur Su-1 yang dilengkapi dengan senapan.

Pesawat Sukhoi sering digunakan pada pertempuran di wilayah sekitar Moskow, Stalingrad, dan dalam peperangan di Kursk pada saat Perang Dunia II. Pengembangan pesawat tempur Sukhoi dilakukan secara rahasia dan bahkan para tentara Soviet tak bisa mengenali pesawat itu. Model pertama pesawat yang dirancang Pavel Sukhoi dibuat di bawah bimbingan “bapak” pesawat Tu, Andrei Tupolev.