MUATAN
Bomber baru nanti akan membawa muatan yang justru lebih sedikit dibandingkan bomber sebelumnya. Biaya bomber naik kira-kira sebanding dengan ukuran payload, sehingga biaya plafon pengenaan unit perusahaan akan cenderung mendorong ke arah desain muatan jauh lebih kecil dibandingkan dengan B-2 yang mampu mengusung senjata hingga 40.000 pound yang menjadikan B-2 menjadi sangat mahal.
Bahkan dengan setengah muatan dari B-2, bomber baru ini masih bisa menghancurkan puluhan target yang berbeda dalam satu penerbangan tunggal (“sortie”) karena munculnya bom pintar yang lebih ringan. Bahkan, kekuatan dari dua lusin pesawat tersebut justru bisa menargetkan seribu target terpisah setiap hari. Dengan memilih untuk muatan yang lebih kecil pada setiap pesawat, Angkatan Udara dapat menurunkan biaya membangun dan mengoperasikan pembom, sehingga membuat lebih mudah untuk membeli pesawat tambahan.
B-2 bomber yang dikembangkan oleh tim Northrop-Boeing pada 1980-an menunjukkan beberapa fitur Angkatan Udara ingin tetap ada dalam bomber baru nanti, namun bomber masa depan mungkin akan lebih kecil dan lebih gesit.
