China dan India, dua negara yang paling padat penduduknya di dunia dan berbatasan langsung. Sialnya, hubungan antar kedua negar tidaklah harmonis. Meskipun China dan India telah berusaha untuk memperbaiki hubungan, kedua negara tetap terkunci dalam berbagai perbedaan dan konflik. Kompetisi ini telah menjadi sangat jelas dalam desain Cina dan India untuk Samudera Hindia. Akibatnya kedua negara berlomba-lomba membangun kekuatan militer mereka. Selain terus membuat senjata sendiri, China dan India adalah dua negara pengimpor senjata terbesar di dunia.
Kedua negara secara agresif berusaha untuk memperluas kekuatan maritim mereka diproyeksikan di wilayah tersebut, terutama melalui penggunaan kapal selam. Bagaimana perbandingan kekuatan kedua negara di bawah air ini? Grafik ini bisa menjadi gambaran.
Baik dari segi kuantitas dan kemajuan teknologi, armada kapal selam China harus diakui secara drastis melebihi India. Beijing memiliki sembilan kapal selam nuklir dibandingkan dengan India satu kapal selam nuklir Chakra.
Chakra adalah kapal selam serangan nuklir kelas Akula Rusia yang disewa India selama 10. Kapal selam nuklir China, di sisi lain, adalah campuran dari serangan dan kapal rudal balistik yang dibangun sendiri.
Kapal selam nuklir jauh lebih unggul dibanding kapal selam diesel milik mereka. Kapal selam nuklir dapat tetap terendam selama berbulan-bulan dan sangat tenang. Sementara kapal selam diesel berisik dan harus secara periodic muncul ke permukaan untuk mengambil oksigen.
Menyadari kelemahannya ini New Dehli telah nego dengan Jepang untuk kemungkinan membangun kapal selam di India. New Dehli juga mempertimbangkan memperoleh kapal selam dari Prancis, Jerman, Rusia, dan Spanyol.
Sementara Beijing terus berinvestasi dalam instalasi pelabuhan di Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, dan Myanmar. Port ini memungkinkan untuk kapal dagang China, di samping kapal selam dan kapal perang, memiliki pelabuhan yang aman di seluruh keseluruhan dari Samudera Hindia.
Baca Juga:
