Pada hari pertama setelah serangan mematikan Jumat 13 November 2015 di ibukota Prancis, saham saham kontraktor pertahanan utama melesat tinggi. Kebetulan? Wall Street tampaknya mengharapkan keuntungan besar di tengah tekat sejumlah negara yang akan meningkatkan gempurannya ke ISIS.
Berdasarkan data, Northrop Grumman yang baru-baru ini dianugerahi kontrak untuk membangun bomber AS generasi berikutnya nilai sahamnya melonjak 4,4% pada penutupan NYSE Senin 15 November 2015. Sementara Raytheon, yang dikenal sebagia produsen rudal dipandu naik setidaknya 4,20%. Lockheed Martin, yang menjadi perusahaan pertahanan paling top dengan produksi F-35, F-22, F-16, F-117, dan C-130 nilai sahamnya tumbuh lebih dari 3,53%.
https://twitter.com/aaronmiguel_/status/666273497585287168/photo/1?ref_src=twsrc%5Etfw
Oshkosh Corporation, produsen truk terkemuka untuk Marinir dan Angkatan Darat AS, naik lebih dari 2,86%, General Dynamics, produsen tank M1A2 dan kendaraan tempur lapis baja naik tipis lebih dari 1,93%.
Boeing, produsen rudal jelajah Tomahawk, jet tempur F/A-18, dan helikopter CH-47 mengalami kenaikan 1,28%.
Thales Group yang berbasis di Prancis yang terkenal dengan produk elektronik tumbuh 3,3% di tengah indeks Prancis yang turun sepanjang hari.
Produser helikopter Italia Finmechanica juga naik naik 2,7%. Solusi terintegrasi BAE Systems yang membangun kapal perusak, merakit dan memberikan kontribusi untuk desain beberapa jet tempur juga tumbuh hampir 2,2%. Inilah bisnis darah.
