[youtube id=”c4HuUjMUcQs” width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Dua hari setelah teror mematikan di Paris, Prancis langsung melakukan serangan massif ke sejumlah target ISIS di Suriah. Dalam serangan yang dilakukan Minggu 15 November 2015 malam tersebut sedikitnya 12 jet tempur dikerahkan.
Dalam pernyataanya, Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan serangan dilakukan terhadap sasaran ISIS di Raqqa. Pesawat, Mirage 2000N, Mirage 2000D dan Rafale, diluncurkan pada pukul 19.50 dan 20.25 waktu setempat, menggempur pusat komando dan sebuah kamp pelatihan ISIS. Total 20 target disasar meskipun ada laporan ada lebih banyak bangunan dihantam bom Prancis.
Serangan dilakukan 48 jam setelah serangan teroris terkoordinasi di Paris menewaskan 129 orang dan melukai 352.
Raqqa adalah kubu ISIS. Dilaporkan sebelumnya intelijen AS telah menyadap komunikasi antara Raqqa dan teroris di Paris menjelang serangan mematikan pada hari Jumat 13 November
Sebagaimana dikutip The Aviationist, pesawat yang mengambil bagian dalam serangan udara besar ini merupakan bagian dari Operasi Chammal, kampanye udara Prancis di Irak dan Suriah yang diluncurkan pada 19 September 2014 dan terdiri dari 12 jet taktis (enam Rafale, Mirage tiga 2000D dan tiga Mirage 2000N) serta satu Atlantique 2 MPA (Maritime Patrol Aircraft). Pada 27 September, lima jet Rafale, sebuah Atlantique 2 dan pesawat tanker C-135 yang diluncurkan dari salah satu pangkalan udara yang terletak di Yordania dan Teluk Persia terlibat dalam misi untuk menggempur sebuah kamp pelatihan ISIS di Suriah.