The Legend of MIG-15 (II): Bertemu Saudara Kandung di Langit Korea

The Legend of MIG-15 (II): Bertemu Saudara Kandung di Langit Korea

MiG-15 dan Sabre F-80 yang mirip
MiG-15 dan Sabre F-80 yang mirip

Kedua pesawat ini bersumber pada teknologi dan bahkan pencipta yang sama. Keduanya menarik inspirasi dari konsep yang dihasilkan dalam situasi panik di akhir Perang Dunia II, ketika pesawat Sekutu telah mencapai keunggulan atas kekuatan Jerman.

Dalam keadaan putus asa Komando Tinggi Luftwaffe mengadakan sayembara The Emergency Fighter Competition”. Dan yang jadi juara pada saat itu adalah desain dari Focke Wulf-kepala desainer Kurt Tank yang menawarkan TA-183. Sebuah konsep pesawat jet bermesin tunggal dengan sayap menyapu dan ekor tinggi. Pada tahun 1945, pasukan Inggris merebut fasilitas Focke Wulf-di Bad Eilsen dan menyita rencana model tersebut.

MiG-Red-Menace-715.jpg__600x0_q85_upscale

Dan ketika Berlin runtuh, pasukan Soviet telah menguasai kantor Kementerian Udara Jerman dan mendapatkan satu set lengkap TA-183 cetak biru dan harta karun berupa penelitian sayap. Kurang dari dua tahun kemudian, dalam waktu hampir bersamaan Amerika Serikat dan Uni Soviet memperkenalkan jet tempur bermesin tunggal dengan sayap menyapu 35 derajat, fuselages pendek, dan T-ekor. Dua pesawat tampak begitu mirip ketika bertemu di Korea, beberapa pilot AS terlalu bersemangat hingga sering justru menembak Sabres.

Jet pertama buatan Mikoyan-Gurevich (MiG) Biro Desain di Moskow adalah sebuah jet tempur sayap lurus, MiG-9. Dasar mesin-kembar mesin jet BMW pesawat ini berhasil dilihat ejlas ketika ditembak jatuh di jerman. Sebenarnya pesawat ini merupakan upaya untuk untuk MiG-15, namun Moskow kala itu belum memiliki keahlian untuk membangun yang lebih baik. Baru MiG-15 pertama didukung oleh mesin Nene Rolls-Royce yang mengagumkan yang disediakan oleh Inggris. Kenapa justru Inggris yang notabene adalah lawan dari Soviet?? Cari jawabannya di tulisan berikutnya.