Tank Super Berat Tu-42
Jerman dan Soviet pernah bekerjasama dalam upaya membangun senjata berat khususnya tank pada sekitar akhir 1920. Tetapi kemudian kerjasama itu berarkhir setelah munculnya Nazi. Salah satu kerjasama itu adalah merencanakan menggabungkan teknologi tank Jerman dan Soviet pada sekitar 1930an. Mereka ingin membangun tank super berat yang mungkin tiga kali bahkan empat kali lebih berat dibanding tank tempur standar. Salah satu desainer Jerman, Edward Grotte, bekerja pada desain super-berat untuk program itu. Salah satu desain yang disampaikan adalah T-42, tank dengan bobot 100 ton dengan tiga menara meriam, kecepatan 17 MPH, dan kru d 14-15 orang.
T-42 tidak pernah dibuat prototipenya karena militer Soviet sepertinya tidak tertarik dan lebih memilih proyek lebih realistis termasuk T-35, T-100, SMK, KV-4, dan KV-5. T-35, tangki 45-ton dengan 5 menara, berhasil mencapai produksi. Tetapi hampir semua dari 61 kendaraan hilang dalam tahap pembukaan Operasi Barbarossa. Seperti kebanyakan kerabat super-berat, Tu-42 terlalu berat, terlalu mahal, dan terlalu lambat untuk dimasukkan ke dalam produksi yang serius.