Angkatan Udara AS kemungkinan akan mengurangi jumlah jet tempur F-35 yang rencananya akan dibeli.. Jika tidak, merka tidak akan memiliki cukup uang untuk membeli senjata dan peralatan militer lainnya.
Menurut anggaran yang diusulkan untuk 2016, Angkatan Udara akan membeli 44 F-35, 48 di 2017 dan 60 setiap tahun dari 2018 sampai 2020. Total yang akan dibeli adalah 1.736 F-35 dengan anggaran sekitar US$215 miliar. Angkatan Udara juga berencana untuk membeli antara 80 dan 100 Long Range Strike-Bombers dengan anggaran mencapai US$ 100 miliar.
Untuk bisa membayar pembom strategis, Angkatan Udara sepertinya harus mengurangi jumlah F-35 yang ingin mereka beli. Namun, opsi ini ditentang oleh perintah. Richard Aboulafia, seorang analis untuk Teal Group, seperti dikutip oleh Air Force Times Jumat 13 November 2015 mengatakan karena F-35 merupakan bagian terbesar dari program pengadaan lainnya, maka rencana membeli 1.736 jet menjadi sangat tidak bisa dipertahankan.
Mackenzie Eaglen, analis pertahanan di American Enterprise Institute sependapat dengan Richard. Dia mengatakan pada pertengahan 2020-an F-35 Program akan menyedot lebih dari 50 persen dari anggaran Angkatan Udara, kecuali anggaran pertahanan meningkat secara signifikan, Angkatan Udara mau tidak mau harus hidup dengan F-35 yang lebih sedikit. Terlebih Kanada dan Norwegia berencana untuk menarik diri dari program F-35 yang dipastikan akan meningkatkan harga pesawat.
Jacques Gansler, mantan Wakil Menteri Pertahanan untuk akuisisi, teknologi dan logistik seperti dikutip oleh Air Force News juga mengamini hal itu.
“Ini bukan hanya fakta bahwa mereka tidak memiliki cukup uang untuk membeli beberapa pembom tapi mereka juga kekurangan dolar untuk penelitian untuk pesawat generasi berikutnya dan mereka tidak memiliki sedikit uang untuk hal lain seperti keamanan cyber,” katanya.