Uni Eropa Sepakat Beri Label Khusus untuk Produk Israel

Uni Eropa Sepakat Beri Label Khusus untuk Produk Israel

Uni Eropa mengambil langkah mengejutkan dengan menyetujui untuk memberi label terhadap barang-barang buatan Israel. Keputusan yang diambil pada Rabu 11 November 2015 ini sebagai reaksi atas pembangunan pemukiman secara ilegal oleh Israel di wilayah Palestina.

Uni Eropa mengatakan, tanah yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967, yaitu Daerah Tepi Barat, Yerusalem Timur, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan, bukan bagian dari perbatasan Israel yang diakui secara internasional.

Uni Eropa juga menegaskan keharusan tentang pemasangan label produk itu adalah masalah teknis, bukan politik, yang akan diberlakukan ke seluruh blok beranggotakan 28 negara itu. Penggunaan label serupa juga sudah dilakukan oleh anggotanya Inggris, Belgia dan Denmark.

Penggunaan label pertama kali diusulkan pada 2012 untuk barang-barang yang datang dari daerah yang direbut Israel dalam perang 6-hari tahun 1967 dan yang tidak diakui Uni Eropa sebagai wilayah Israel.

Kementerian luar negeri Israel menyebut keputusan Uni Eropa itu “langkah keterlaluan dan diskriminatif.” Para pejabat Israel telah menyebut peraturan itu “anti-Semitisme terselubung” dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada September penggunaan label itu mirip dengan label yang ditempelkan pada produk Yahudi pada masa Nazi.

”Pelabelan produk dari negara Yahudi oleh Uni Eropa membawa kembali ke kenangan kelam, Eropa harus malu sendiri,” kata Netanyahu, seperti dikutip Daily Star, Kamis 12 Novmber 2015.

David Walzer, Duta Besar Israel untuk Uni Eropa, mengatakan bulan lalu pedoman itu hanya diberlakukan terhadap Israel dan memberi kesan bahwa Israel harus disalahkan dan dihukum atas kemacetan proses perdamaian dengan Palestina.