Serangan Terbatas ke Iran Adalah Ide Buruk

Serangan Terbatas ke Iran Adalah Ide Buruk

THEATER SECURITY PACKAGE

American hawks –sebutan untuk tokoh pendukung perang Amerika- marah dengan kesepakatan nuklir Iran. Mereka sempat mendesak agar kesepakatan dibatalkan dan secara membabibuta mengusulkan dilakukan serangan kepada Iran untuk menghancurkan fasilitas nuklir negara tersebut.

Sejumlah anggota kongres yang masuk dalam kelompok American hawks termasuk Senator Tom Cotton dan Lindsey Graham secara gencar mendukung ide tersebut. Bill Kristol, editor majalah unggulan neokonservatif The Weekly Standard juga segera menerbitkan “editorial khusus” mendesak Kongres untuk membunuh perjanjian.

Kristol, Cotton, dan Graham tidak segan-segan dengan alternatif yang mereka inginkan yakni perang. Kecuali Teheran bersedia untuk menyerah pada masalah nuklir, menyangkal hak untuk pengayaan uranium dan pembongkaran semua infrastruktur nuklirnya, para hawk ini dan sekutu ideologis lebih menyukai beralih ke aksi militer.

Dalam sebuah debat 25 Maret di Pusat Studi Strategis dan Internasional, Georgetown University Profesor Matthew Kroenig, mengusulkan serangan terbatas kepada Iran. Terbatas dalam arti hanya menggunakan kekuatan udara tanpa menaruh sepatu tentara di wilayah Iran. John Bolton, mantan duta besar AS untuk PBB, di New York Times  juga mengutip keberhasilan serangan Israel di reaktor Osirak Saddam Hussein di Irak pada 1981 atau perusakan reaktor Suriah 2007 yang bisa dirancang sebagai model aksi Amerika baik untuk Korea maupun untukIran. Serangan-serangan tersebut tidak menyebabkan perang yang lebih luas, Bolton dengan yakin mengasumsikan bahwa serangan udara terhadap fasilitas-fasilitas nuklir akan berlangsung dengan lancar.

Senator Cotton, juga memberikan rencananya dengan antusias untuk melakukan perang terbtas. “Bahkan jika aksi militer yang diperlukan,” gerutu dia, “Presiden sedang mencoba membuat Anda berpikir bahwa akan ada 150.000 tentara mekanik berat di darat di Timur Tengah lagi seperti yang kita lihat di Irak. Itu tidak akan terjadi, ” kata Cotton dalam sebuah wawancara awal April. “Ini akan menjadi sesuatu yang lebih mirip dengan apa yang dilakukan Presiden Clinton pada bulan Desember 1998 selama Operasi Desert Fox. Beberapa hari serangan udara dan pemboman angkatan laut terhadap senjata Irak fasilitas pemusnah massal. ”

NEXT: IRAN JELAS BEDA DENGAN IRAK