Kementerian Luar Negeri Amerika telah menyetujui penjualan pesawat angkut militer C-130J Super Hercules ke Prancis dengan nilai US$650 juta. (Sekitar Rp8,77 triliun dengan kurs Rp13.500).
Penjualan terdiri dari dua C-130J dengan mesin Turboprop Rolls Royce AE-2100D dan dua KC-130J untuk pengisian haban bakar di udara. Selain itu juga penjualan empat mesin Turboprop Rolls Royce AE-2100D.
Defense Security Cooperation Agency (DSCA) dalam rilisnya Selasa 10 November 2015 menyebutkan penjualan ini tidak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah itu dan Perancis berharap Lockheed Martin akan menjadi penyedia penjualan.
“Departemen Luar Negeri telah menyetujui kemungkinan penjualan peralatan militer ke asing dalam hal ini ke Prancis untuk pesawat C-130J dan peralatan terkait, suku cadang dan dukungan logistik dengan perkiraan biaya US$650 juta.”
DSCA mencatat penjualan yang diusulkan akan memperkuat kemampuan Angkatan Udara Prancis dan akan meningkatkan interoperabilitas dengan US Air Force.
“C-130Js akan menyediakan kemampuan penting dalam transportasi, airdrop, dan memasok ribuan tentara Perancis dalam mendukung operasi saat ini dan masa depan,” tulis DSCA lagi.
Pesawat ini juga akan menyediakan, kemampuan pengisian bahan bakar ke pesawat tempur Perancis, pesawat angkut ringan serta helikopter.
Amerika Serikat telah meningkatkan pengeluaran militer dengan penawaran serupa dengan Inggris dan Italia, serta dengan negara-negara di Eropa Timur dalam upaya untuk meningkatkan pertahanan di Eropa.