
Rusia moderen bukan Uni Soviet yang tidak memiliki sarana untuk menempatkan lebih banyak uang ke dalam industri militer. Juga tidak memiliki basis industri Uni Soviet dulu. Saat Negara Rusia Persenjataan Program (SAP-2020) mungkin tidak berkelanjutan. Moskow kemungkinan besar perlu mengembangkan rencana yang lebih layak, yang mungkin berarti mempertimbangkan lagi tentang pembelian pesawat dengan jenis yang berbeda.
Sebagai contoh, mungkin akan lebih menunguntungkan jika Rusia tidak usah membeli Su-30m2, Su-34 dan MiG-35. Su-30SM dan Su-35S cukup untuk melakukan misi dari berbagai pesawat tersebut.
MiG-35 memiliki kisaran dan kemampuan yang justru ada di bawah Flanker. Sementara itu, Su-30m2 sudah ada di bawah Su-30SM. Hal yang sama berlaku pada Su-34, yang merupakan pesawat serangan yang sangat baik tetapi tidak menawarkan jangkauan, payload atau kemampuan keseluruhan yang lebih baik dibandingkan Su-30SM, yang merupakan pesawat tempur multifungsi dengan kemampuan serangan yang sangat baik. Dengan demikian, Rusia harus fokus pada produksi dua jenis pesawat yakni Su-30SM dan Su-35S.
Sementara itu, program PAK-FA sepertinya telah mengalami kesulitan teknis. Terutama, mesin yang mengambil mesin Su-35 dianggap tidak cukup cukup kuat. Rusia sedang mengembangkan mesin baru dan itu membutuhkan waktu lama dan uang yang banyak..
Rusia harus mempertimbangkan pemotongan beberapa proyek generasi kelima yang begitu banyak dan fokus untuk mendapatkan satu atau dua dari mereka saja. PAK-FA mungkin adalah proyek yang paling penting. Tetapi Rusia lebih baik membatalkan interceptor PAK-PD. Interceptor generasi berikutnya terlalu berlebihan mengingat peran ini bisa dilakukan oleh T-50.
Sebuah pesawat tempur ringan baru mungkin berguna-terutama karena produk ditujukan untuk ekspor. Tapi itu mungkin sulit untuk memulai proyek mahal lain di tengah krisis ekonomi. Meskipun demikian, pesawat generasi kelima murah akan memiliki peluang ekspor yang lebih. Menurut Dave Majumdar, editor pertahanan National Interest Rabu 4 November 2015, Rusia harus mencoba untuk memanfaatkan teknologi dari PAK-FA jika memulai proyek semacam itu. Sementara bomber PAK-DA mungkin bisa menunggu jika Rusia serius akan untuk me- restart lini produksi Tu-160.