
Militer AS bekerja sama dengan Airbus Defense and Space (DS) berusaha untuk mendapatkan darurat pengisian bahan bakar udara untuk armada pesawat tempur yang beroperasi di Timur Tengah.
Berbicara di Seville pada acara tahunan Trade Media Briefing (TMB), Kepala Program A330 MultiRole Tanker Transport (MRTT), Antonio Caramazana, mengatakan bahwa Angkatan Udara AS (USAF) dan Angkatan Laut Amerika Serikat (USN) telah melakukan diskusi untuk mendapatkan izin pengisian bahan bakar darurat, dan rencana tersebut dirancanakan akan bisa mencapai kemampuan pada beberapa bulan ke depan.
“[USAF] dan [USN] berada di Madrid pada bulan September untuk membahas rencana mereka untuk mendapatkan izin penuh dari semua pesawat penerima mereka yang sekarang melakukan operasi di Timur Tengah,” katanya sebagaimana dikutip IHS Jane Senin 2 November 2015.
Untuk Angkatan Udara Amerika, sebuah KC-30A MRTT dari Royal Australian Air Force (RAAF) telah melakukan penerbangan uji coba pengisian bahan bakar dengan Lockheed Martin F-35A Lightning II Joint Strike Fighter (JSF) di Edwards Air Force Base (AFB ) di California. Ada rencana untuk melakukan uji coba dengan menggunakan armada tempur Boeing F-15C / D Eagle dan F-15E Strike Eagle, Lockheed Martin F-16C / D Fighting Falcon; Rockwell B-1B Lancer; dan A-10 Thunderbolt II juga. Semua pesawat penerima ini menggunakan metode boom-and-receptacle dalam pengisian bahan bakar udara. Uji ini akan dilakukan di pangkalan Angkatan Udara di Edwards AFB.
Sementara Angkatan Laut Amerika akan melakukan pengujian sendiri di Naval Air Station (NAS) Patuxent River di Maryland. Mereka akan melakukan tes pengisian bahan bakar dengan menggunakan pesawat milik Korps Marinir AS yang terdiri dari McDonnel Douglas AV-8B Harrier II, Boeing F / A-18C / D Hornet, F / A-18E / F Super Hornet, EA-18G Growler; dan Grumman EA-6B Prowler.
USN juga berencana untuk memanfaatkan pesawat Voyager dari Royal Air Force (RAF) untuk mendapatkan izin pengisian selang-dan-parasut untuk F-35B yang akan digunakan USMC.