Industri pertahanan Rusia berupaya untuk meningkatkan ekspor senjata ke Asia dan Oceania. Hal ini dilakukan setelah AS dan Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia.
Menurut sebuah laporan yang dirilis awal tahun ini oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), lebih dari 60 persen ekspor senjata Rusia pergi ke Asia dan Oceania di terutama ke India dan China.
“Rusia akan berusaha untuk meningkatkan pangsa pasarnya di pasar senjata di Asia karena menawarkan kesepakatan menarik bagi kekuatan regional, “kata Pyotr Topychkanov, seorang analis di Carnegie Moscow Center sebagaimana dikutip Defense News Senin 2 November 2015.
Menurut Topychkanov secara khusus, Rusia memiliki kesempatan untuk memperluas penawaran dengan Vietnam, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Bangladesh dan Pakistan.