Badan Pertahanan Rudal Amerika atau U.S. Missile Defense Agency (MDA), Badan uji Ballistic Missile Defense System (BMDS), Joint Functional Component Command for Integrated Missile Defense, Komando Eropa Amerika dan Komando Pasifik menggelar sebuah uji pertahanan rudal yang sangat kompleks dan menunjukkan kemampuan pertahanan berlapis mereka.
Tes dilakukan di sekitar Pulau Wake dan dari barat Samudera Pasifik. Tes ini menekankan kemampuan sistem pertahanan rudal Aegis (BMD) dan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) untuk melawan dua ancaman rudal balistik. Sementara secara bersamaan rudal Aegis BMD melakukan operasi peperangan anti-udara.
Ini adalah tes operasional yang sangat kompleks dari BMDS yang memerlukan semua elemen untuk bekerja sama dalam sebuah desain pertahanan berlapis yang terintegrasi untuk mendeteksi, melacak, mentargetkan, menembak dan menghancurkan ancaman rudal balistik.
Uji BMDS ini melibatkan sistem pertahanan rudal THAAD yang terdiri dari unit Fire Control and Communications (TFCC), THAAD launcher, dan sebuah radar Transportable Radar Surveillance dan Control Model 2 (AN/TPY-2) milik Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Juga sesbuauh radar AN/TPY-2 in forward-based mode; Command, Control, Battle Management and Communications (C2BMC) serta kapal USS John Paul Jones (DDG-53) yang memiliki rudal Aegis BMD.
Uji dilakukan pada 31 Oktober 2015 diawali dengan peluncuran sebuah Short Range Air Launch Target (SRALT) oleh pesawat C-17 Angkatan Udara AS dari tenggara dari Pulau Wake. Radar AN / TPY-2 THAAD kemudian mendeteksi target dan menyampaikan informasi trek ke TFCC untuk mengembangkan solusi fire control untuk digunakan oleh aset BMDS lainnya. Sistem senjata THAAD kemudian meluncurkan rudal pencegat dan berhasil dicegat target SRALT.
Sementara THAAD adalah melawan SRALT sebuah rudal balistik jarak menengah (eMRBM) diluncurkan oleh C-17 lainnya. Target eMRBM terdeteksi dan dilacak oleh beberapa aset BMDS termasuk radar AN / TPY-2 yang ada di pangkalan darat dan oleh radar AN / SPY-1 milik USS John Paul Jones. Tak lama setelah peluncuran eMRBM, rudal BQM-74E juga diluncurkan dan dilacak oleh USS John Paul Jones.
Sebagai demonstrasi kemampuan pertahanan berlapis, baik Aegis BMD dan THAAD meluncurkan pencegat untuk melawan eMRBM. USS John Paul Jones meluncurkan Standard Missile-3 (SM-3) Blok IB. Tetapi anomali pada awal penerbangannya menjadikkan rudal itu gagal mencegat. Namun, pencegat THAAD berhasil mencegat dan menghancurkan target.
Pada saat bersamaan, Aegis BMD berhasil mencegat BQM-74E dengan peluru kendali Standard Missile-2 Blok IIIA.
Sebagaimana dikutip web resmi Missile Defense Agency Senin 2 November 2015, uji sistem pertahanan ini sedang dievaluasi termasuk kegagalan rudal SM-3 dalam mencegat target. MDA akan menggunakan hasil tes untuk memperbaiki dan meningkatkan BMDS.