Jet Tempur Sukhoi
Setelah Amerika menjatuhkan embargo pada sekitar 1998 Indonesia mulai melirik Rusia untuk membeli peralatan tempur canggih dari negara tersebut. Pembelian pesawat ini berlangsung di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan sistem barter, Indonesia menawarkan produk-produk lokalnya untuk melunasi harga Sukhoi yang sangat tinggi.
Dua jenis pesawat yang dibeli Indonesia, yakni Su-27 dan Su-30. Su-27 terpasang radar jenis Phazotron N001 Myech yang berelasi dengan Pulse-Doppler yang bisa mencari, mengunci hingga menembak jatuh pesawat musuh. Jet tempur ini juga memiliki sistem OLS-27 yang mampu mendeteksi lawannya sejauh 100 km.
Secara spesifikasi, pesawat ini memiliki bobot kosong 16.380 kg. Sebagai penggerak, terdapat 2 unit mesin Saturn/Lyulka AL-31F turbofans ditambah tangki yang mampu memuat bahan bakar hingga 9.400 kg. Kecepatan maksimal yang dicapai pesawat ini mencapai 2.500 km per jam dan menempuh jarak sampai 3.530 km.
Terdapat 5 pesawat jenis Su-27SK/SKM yang dimilik Indonesia saat ini. Sedangkan Su-30 dilengkapi dua mesin Saturn AL-31F afterburning yang membuatnya mampu melesat hingga 1.350 km per jam. Dengan kapasitas tangki sebesar 5.270 kg, pesawat ini bisa menjalani 4,5 jam pertempuran udara dengan jarak tempuh 3.000 km. TNI AU memiliki 11 jenis Su-30MK/MK2 yang mulai berdinas sejak September 2013 lalu.
Comments are closed.