Tugas Typhoon Masih Panjang, Harus Mampu Kalahkan Rafale

Tugas Typhoon Masih Panjang, Harus Mampu Kalahkan Rafale

Typhoon-GioiaSerangkaian upgrade dan modifikasi yang dijadwalkan akan diintegrasikan ke dalam Eurofighter Typhoon akan menjadikan pesawat ini sebagai “tulang punggung” dari kekuatan udara Eropa sampai tahun 2030.

Dalam papernya yang berjudul The Maximising European Combat Air Power: Unlocking the Eurofighter’s Full Potential, Royal United Services Institute berpendapat saat ini pasar ekspor pesawat tempur sangat kompetitif dengan semua produsen mengklaim menawarkan performa yang tak tertandingi. Ditembah keterlambatan Lockheed Martin F- 35 Joint Strike Fighter, maka akan menjadikan Typhoon masih akan menjadi tulang punggung kekuatan langit Eropa hingga 2030.

Lembaga ini mengatakan pesawat tempur lain seperti Tornado GR4 dan F-16 A/B yang ada di Eropa akan umurnya telah terbatas. “[Ini] ditambah dengan biaya dan rentang waktu yang terkait dengan program F-35, berarti bahwa Eurofighter Typhoon, bersama dengan [Dassault] Rafale Prancis, akan menyediakan tulang punggung tempur kekuatan udara Eropa selama setidaknya satu dekade dari 2020, ” demikian bunyi paper tersebut.

“Dengan sensor, senjata dan upgrade jaringan yang dijadwalkan untuk integrasi, Eurofighter bisa tetap mampu memiliki kemampuan tempur efektif dalam skenario operasional kemungkinan besar melampaui 2030.”

Next: Tantangan Rafale