
Sebuah balon udara pengawasan militer Joint Land Attack Cruise Missile Defense Elevated Netted Sensor System (JLENS) aerostat yang tengah ditambatkan di Aberdeen Proving Ground Edgewood Amerika Rabu 28 Oktober 2015 tiba-tiba lepas dari pengaitnya dan terbang ke udara. Setelah mengembara ke sana kemari selama empat jam balon tersebut akhirnya turun kembali ke bumi.
Juru bicara NORAD Michael Kucharek mengatakan pesawat udara itu mendarat di dekat Moreland Township, Pa sekitar 160 mil utara dari lokasi pertama dia terbang.
“Balon udara telah perlahan-lahan telah kehilangan helium,” katanya
Petugas Kepolisian Pennsylvania Angela Bieber mengatakan balon itu terlihat tidak bergerak. “Pesawat ini tidak lagi bergerak,” katanya.
Beiber mengatakan polisi belum menerima laporan korban luka. Dia mengatakan militer sedang berusaha untuk memulihkan balon udara.
Balon udara helium dengan panjang 243 kaki (sekitar 70 meter) adalah JLENS aerostat, bagian dari sistem surveilans yang sedang diuji di Aberdeen Proving Ground. Pesawat lepas dari tambatannya di Edgewood sekitar pukul 11.54 waktu setempat.
Dua jet tempur F-16 segera dikirimkan dari basis Air National Guard di Atlantic City, NJ, untuk memantau pesawat tak berawak tersebut. NORAD mengatakan mereka juga bekerja dengan Federal Aviation Administration untuk menjamin keselamatan lalu lintas udara. Balon udara itu juga menyeret kawat sepanjang 6.700 kaki. “Siapapun yang melihat aerostat disarankan untuk menghubungi 911 segera,” kata juru bicara Aberdeen Proving Ground Heather Roelker. “Orang-orang diperingatkan untuk menjaga jarak aman dari pesawat.”
Polisi negara di Columbia County, Pa sebagaimana dikutip The Baltimoro Sun mengatakan mereka telah menerima laporan penampakan balon udara tersebut. Saksi melaporkan melihat balon udara melayang antara Jerseytown dan Turbotville, daerah yang jarang penduduknya di utara dari ibukota negara bagian Harrisburg.
Akibat kejadian ini pengelola lsitrik setempat harus mematikan listrik dalam cakupan luas karena khawatir kabel tambatan yang ikut terbang akan menyapu kabel listrik. Akibatnya sekitar 20.000 rumah harus mengalami pemadaman.
Pesawat sejenis telah digunakan secara luas dalam perang Irak dan Afghanistan untuk memberikan pengawasan di sekitar pangkalan AS dan situs sensitif lainnya.
Menteri Pertahanan Ash Carter dalam percakapan singkat dengan wartawan di Pentagon mengatakan kejadian ini terjadi dalam cuaca buruk.”
Next: Pengembangan Bermasalah
Dengan membawa radar canggih balon ini bisa memantau hingga radius 340 mil ke segala arah, yang meliputi wilayah dari North Carolina hingga perbatasan Kanada. Sistem radar ini dapat digunakan untuk melacak kapal di laut dan mobil di darat.
Pihak berwenang mengatakan sistem ini dimaksudkan untuk memantau rudal yang ditembakkan dan ancaman lainnya. NORAD menjalankan latihan tiga tahun untuk menguji efektivitas di National Capital Region.
Upaya telah terbukti kontroversial. Setelah 17 tahun penelitian dan dana US$ 2.7 miliar, sistem telah tertatih-tatih karena masalah perangkat lunak, kehandalan miskin dan kerentanan terhadap cuaca buruk.
Balon udara yang ditambatkan dengan kabel 10.000 kaki yang dapat mengirimkan data ke bumi. Mereka dirancang untuk tetap stabil di udara dengan kecepatan angina hingga 70 knot, dan tetap di udara bahkan jika permukaan mereka ditusuk.
Raytheon, kontraktor yang membuat balon udara ini mengatakan kabel yang digunakan sangat kuat hingga sepertinya tidak mungkin insiden ini terjadi karena masalah kabel.
“Kemungkinan yang terjadi sangat kecil karena tali yang terbuat dari Vectran bisa bertahan pada badai lebih dari 100 knot,” kata perusahaan itu di situsnya. “Namun ada sejumlah prosedur dan sistem di yang dirancang untuk membawa aerostat turun dengan cara yang aman.”
Cuaca buruk telah menyebabkan masalah bagi JLENS di masa lalu. Pada tahun 2010 sebuah balon udara hancur ketika bertabrakan dengan balon udara lain di fasilitas di North Carolina.