JLENS digunakan di udara Baltimore sejak pertama dari dua balon udara diluncurkan lebih River Tengah pada bulan Desember.
Dengan membawa radar canggih balon ini bisa memantau hingga radius 340 mil ke segala arah, yang meliputi wilayah dari North Carolina hingga perbatasan Kanada. Sistem radar ini dapat digunakan untuk melacak kapal di laut dan mobil di darat.
Pihak berwenang mengatakan sistem ini dimaksudkan untuk memantau rudal yang ditembakkan dan ancaman lainnya. NORAD menjalankan latihan tiga tahun untuk menguji efektivitas di National Capital Region.
Upaya telah terbukti kontroversial. Setelah 17 tahun penelitian dan dana US$ 2.7 miliar, sistem telah tertatih-tatih karena masalah perangkat lunak, kehandalan miskin dan kerentanan terhadap cuaca buruk.
Balon udara yang ditambatkan dengan kabel 10.000 kaki yang dapat mengirimkan data ke bumi. Mereka dirancang untuk tetap stabil di udara dengan kecepatan angina hingga 70 knot, dan tetap di udara bahkan jika permukaan mereka ditusuk.
Raytheon, kontraktor yang membuat balon udara ini mengatakan kabel yang digunakan sangat kuat hingga sepertinya tidak mungkin insiden ini terjadi karena masalah kabel.
“Kemungkinan yang terjadi sangat kecil karena tali yang terbuat dari Vectran bisa bertahan pada badai lebih dari 100 knot,” kata perusahaan itu di situsnya. “Namun ada sejumlah prosedur dan sistem di yang dirancang untuk membawa aerostat turun dengan cara yang aman.”
Cuaca buruk telah menyebabkan masalah bagi JLENS di masa lalu. Pada tahun 2010 sebuah balon udara hancur ketika bertabrakan dengan balon udara lain di fasilitas di North Carolina.