US Department of Homeland Security (DHS) menggagalkan rencana dua mitra China yang mencoba untuk mendapatkan mesin yang digunakan sejumlah jet tempur AS. Dokumen pengadilan federal AS dibuka pekan lalu dan dikutip Defense News Rabu 28 Oktober 2015 Â menyatakan bahwa warga Amerika-China yang merupakan Wakil Presiden Perusahaan AFM Microelectronics Wenxia “Wency” Man, yang berbasis di San Diego, dan Xinsheng Zhang, disebut sebagai pedagang senjata resmi untuk pemerintah Beijing dan mereka mencoba untuk membeli dan kemudian ekspor mesin ke China.
Mereka menargetkan mesin kendaraan udara tak berawak MQ-9 Reaper dan mesin Pratt & Whitney F135 yang digunakan pada jet tempur F-35.
Selain itu, dua mitra China ini juga berusaha untuk memperoleh mesin F119 P & W yang digunakan pada F-22 Raptor, dan mesin General Electric F110 yang digunakan pada jet F-15 dan F-16
“Item dibatasi untuk ekspor di bawah peraturan lalu lintas senjata International Amerika. China telah ada dalam daftar pembatasan sejak 1990. Operasi penyamaran dimulai pada tahun 2011, ” tulis laporan itu.
Man disebut dalam dokumen itu merujuk Zhang sebagai mata-mata teknologi yang mencuri informasi dari Rusia dan tempat-tempat lain sehingga Cina dapat memperoleh teknologi canggih tanpa harus melakukan penelitian sendiri, jelas Defense News.
Man dan Zhang diduga berencana untuk mengangkut mesin ke China melalui Hong Kong, Israel atau Korea Selatan. Laporan tersebut juga mencatat bahwa Zhang sampai sat ini masih bebas dan masuk dalam daftar buron, namun diyakini kembali Cina.