
Washington belum melihat ada indikasi Rusia sedang mempersiapkan untuk melaksanakan serangan udara di Irak
Juru bicara Operasi AS Resolve Inherent, yang merupakan nama kode untuk intervensi militer Amerika dan koalisinya di Irak dan Suriah, Steve Warren mengatakan jika Rusia masuk Irak dan tanpa koordinasi maka akan memunculkan masalah yang lebih rumit.
“Saat ini kita tidak melihat ada indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan untuk melakukan serangan udara di Irak,” kata Warren Rabu 21 Oktober 2015.
Pada hari Rabu, anggota parlemen Irak mengatakan kepada Sputnik bahwa parlemen Irak berencana untuk meminta dukungan Rusia untuk melawan ISIS.
“Setiap kali ada pemain yang tidak terkoordinasi dalam ruang pertempuran yang sama, pasti akan menimbulkan tantangan. Ini menimbulkan kemungkinan situasi udara yang tidak direncanakan dan tidak terkoordinasi,” kata Warren menambahkan ketika ditanya bagaimana jika Rusia akhirnya benar-benar memasuki Irak.
Pada akhir September, Rusia, Iran, Irak dan Suriah telah menciptakan Pusat Informasi di Baghdad untuk mengkoordinasikan tindakan militer terhadap ISIS.
Rusia telah melakukan serangan udara presisi terhadap sasaran di Suriah sejak tanggal 30 September pada permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoli Antonov mengatakan sebelumnya bahwa Irak tidak meminta bantuan serupa. Namun para pejabat Rusia dan Irak masih membuka kemungkinan perluasan serangan udara ke negara tersesbut.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Irak Haider Abadi mengatakan ia akan menyambut serangan udara Rusia pada posisi ISIS di negaranya jika kampanye Rusia di Suriah terbukti berhasil.