Di tengah ketegangan terkait sengketa perbatasan, pesawat tempur Jepang terus dibuat sibuk melakukan pencegatan terhadap pesawat China.
Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Jepang Senin 19 Oktober 2015 menyebutkan pesawat Jepang melakukan intersep 117 kali selama Juli-September 2015. Jumlah ini naik dibandingkan periode tiga bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 103 kali. Namun lebih rendah dibandingkan dari kuartal terakhir 2014 yang mencapai rekor tertinggi yakni 164 kali.
Tetapi bukan hanya pesawat China yang dicegat. Dari jumlah itu pesawat Rusia menyumbang 51 kali. Jumlah ini turun 43% dari bulan Juli-September tahun sebelumnya. Tetapi sebagian besar masih didominasi pesawat China yakni 108 kali.
Pembom Rusia dan pesawat patroli sering terbang dekat ruang udara Jepang di wilayah utara dan di sekitar empat pulau kecil yang diklaim oleh kedua negara. Bahkan pada 15 September di lepas pantai Semenanjung Hokkaido Nemuro, pesawat yang diduga milik Rusia selama sekitar 16 detik melanggar wilayah udara.
Jepang dan China telah berselisih mengenai kepemilikan sekelompok kecil pulau tak berpenghuni di Laut China Timur, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China. Kapal patroli dan jet tempur dari kedua negara kerap terbang di sekitar pulau tersebut hingga memungkinkan pertemuan dua kekuatan.
Hubungan antara Jepang dan China telah lama terganggu oleh sejarah perang antara mereka. Tapi hubungan telah sedikit membaik dalam satu tahun terakhir, meskipun Tokyo mengaku terancam dengan peningkatan kekuatan militer Beijing.
