
Hubungan antara Rusia dan Barat semakin berbahaya dengan flashpoint potensial berkembang di Eropa Timur dan Suriah.
Setelah beberapa kali pesawat-pesawat tempur Rusia merangsek ke wilayah Turki, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan Moskow bahwa aliansi siap membela semua sekutu mereka.
Sementara itu Inggris mengumumkan akan mengirim pasukan ke negara-negara Baltik untuk mempertahankan batas timur NATO terhadap kemungkinan agresi Rusia di luar Ukraina.
Kehadiran militer Rusia di Suriah terus meningkat selama beberapa bulan terakhir. Pesawat-pesawat tempur yang sedang melakukan serangan bom terhadap sejumlah target baik ISIS maupun pemberontak yang menentang rezim Bashar al-Assad.
Kapal perangnya meluncurkan rudal jelajah terhadap target yang sama. Dan laporan terbaru Rusia juga telah menyebarkan sistem peperangan elektronik yang paling moderen milik mereka ke Suriah yakni Krasukha-4 (atau Belladonna), sebuah unit electronic warfare (EW) atau peperangan elektronik.
Krasukha-4 adalah sistem band jamming sistem multifungsi yang dirancang untuk menetralisir satelit mata-mata Low-Earth Orbit (LEO) seperti Lacrosse / Onyx milik Amerika, radar pengawasan udara dan radar dipandu pada rentang antara 150 km hingga 300 km.
Sistem ini dilaporkan dapat menyebabkan kerusakan sistem EW dan komunikasi musuh. Sistem Krasukha-4 bekerja dengan menciptakan jamming kuat pada frekuensi radar fundamental dan sumber pemancar radio lainnya.
Lt Jenderal Hodges, Komandan US Army Forces untuk Eropa, berkomentar bahwa Rusia telah menunjukkan kemampuan ofensif EW tingkat tinggi terhadap pasukan Ukraina di Donbas dengan menggunakan penyebaran Krasukha-4.