Pada 18 Oktober 1984, B-1B yang dibangkitkan oleh Presiden Ronald Reagan setelah B-1A dibatalkan pada tahun 1977, untuk kali pertama terbang ke langit. Bomber sayap ayun yang dirancang untuk beroperasi pada kecepatan dan ketinggian yang belum pernah dikuasai oleh bomber strategis lain dan juga dengan kemampuan payload tak tertandingi.
Baru-baru ini, armada B-1B yang dijuliki The Bone ini mulai menerima upgrade Integrated Battle Station, kombinasi dari tiga program yang berbeda yang menyediakan Fully Integrated Data Link, Vertical Situation Display upgrade, dan Central Integrated System upgrade.
[youtube id=”jAGKupfwRpw” width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Apa artinya? Upgrade iini akan membuanag semua instrument tua dan digantikan dengan “kaca kokpit” modern untuk kedua pilot dan dua WSO. Seiring dengan kokpit baru akan juga akan datang software Blok 16A yang menyediakan kemampuan sensorik, navigasi, dan kemampuan senjata yang sangat ditingkatkan, serta lompatan besar dalam kesadaran situasional untuk kru.
Yang juga patut dicatat adalah divestasi terbaru dari seluruh armada B-1B Lancer dengan
Air Combat Command, dan sekarang di bawah kontrol Air Force Global Strike Command. Langkah ini menjadikan semua pembom Angkatan Udara di bawah satu satu komando.
“Ini merupakan penataan kembali semua pembom Angkatan Udara di bawah satu komando dan membawa program LRS-B,” kata Sekretaris Angkatan Udara Deborah Lee James. “Konsolidasi semua aset Angkatan Udara kami di misi daerah kritis di bawah satu perintah akan membantu memberikan kesatuan tindakan untuk mempertahankan standar tinggi yang.”
Sumber: Fightersweep.com
