Militer Rusia telah membangun “hotline” dengan militer Israel untuk menghindari bentrokan di wilayah udara Suriah.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis 15 Oktober 2015, Kementerian Rusia Pertahanan Rusia mengatakan pusat komando di pangkalan udara Hmeimim di Suriah telah membentuk link dengan pos komando angkatan udara Israel, dan pelatihan sedang berlangsung antara personel militer Israel dan Rusia.
“Tahap pertama pelatihan dilakukan kemarin pada kerjasama antara angkatan udara Rusia dan angkatan udara Israel untuk menghindari insiden berbahaya di langit di atas Suriah,” kata pernyataan itu.
Rusia pada pada 30 September mulai melakukan kampanye pemboman udara terhadap sasaran-sasaran di Suriah, meningkatkan kekhawatiran tentang risiko pertemuan udara dengan AS dan pesawat tempur sekutu yang juga terbang misi serangan terhadap ISIS.
Menggarisbawahi kekhawatiran tersebut, Rusia pada Rabu mengungkapkan bahwa jet tempur Rusia telah mendekati pesawat perang AS dalam misi selama Suriah akhir pekan lalu. Militer Rusia dan Pentagon juga telah mengadakan diskusi untuk memastikan pesawat mereka dapat menghindari satu sama lain di wilayah udara Suriah.
Pesawat Israel juga telah melakukan serangan udara di Suriah yang ditujukan pada Hizbullah, gerakan politik dan militer yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon.
Sebuah delegasi militer Rusia yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Mayjen. Sergey Dronov, tiba Kamis di markas besar angkatan bersenjata Turki di Ankara untuk membahas pelanggaran wilayah udara Rusia dari Turki, kata militer Turki dalam sebuah pernyataan.
Sebagaimana dilaporkan Wall Street Journal para pejabat Rusia memberikan penjelasan ke Turki bahwa pelanggaran udara tidak disengaja. Ankara dan sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara mengatakan jet Rusia dua kali menyeberang ke wilayah udara Turki, karakteristik intrusi sebagai acara yang disengaja kekuatan.
