Arab Saudi terus jor-joran belanja senjata. Negara ini pekan lalu menandatangani kesepakatan dengan pemerintah AS untuk pembelian 320 lebih rudal Patriot PAC-3 yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp, dan dapat mengembangkan pembelian ke sistem rudal interceptor THAAD.
Seorang pejabat senior Lockheed kepada Reuters 14 Oktober 2015 menyebutkan penjualan PAC-3 akan menjadi bagian dari kesepakatan yang mencapai US$5,400 miliar untuk total 600 rudal PAC-3 yang telah disetujui oleh pemerintah AS pada bulan Juli
Arab Saudi, sekutu utama AS, berpartisipasi dalam upaya koalisi untuk melawan militan ISIS di Suriah, sementara juga berjuang melawan pemberontak Houthi di Yaman yang merupakan sekutu Iran, yang telah menembakkan rudal Scud terhadap kerajaan. Arab Saudi juga tetap khawatir dengan perkembangan kekuatan militer Iran sehingga merasa perlu meningkatkan kemampuan rudalnya.
Rudal PAC-3 akan mampu melawan pesawat dan rudal, dan saat ini digunakan oleh Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Jepang, Taiwan dan Uni Emirat Arab.
Joe Garland, Wakil Presiden pengembangan bisnis untuk rudal dan pengendalian penembakan Lockheed, mengatakan kepada Reuters minggu ini bahwa Arab Saudi kemungkinan akan menindaklanjuti dengan pembelian sisa 280 PAC-3 tahun depan.
Dia mengatakan negara Teluk juga tengah mencari cara untuk mempercepat pembelian sistem anti rudal balistik yang dikenal dengan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang juga dibangun oleh Lockheed, dan kesepakatan bisa dicapai pada tahun 2017.
Pejabat Lockheed sebelumnya mengatakan mereka optimis tentang prospek mencapai kesepakatan THAAD, tetapi itu bisa memakan waktu tiga sampai lima tahun untuk mencapai kesepakatan.