[youtube id=”lWJ6oFBqdJc” width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Helikopter serang Mi-24 Rusia yang diterjunkan dalam operasi melawan ISIS di Suriah telah memberikan keuntungan yang signifikan. Didukung dengan pilot yang mampu helikopter ini benar-benar efektif.
Juga dikenal sebagai helikopter Hind, Mi-24 mampu terbang dengan kecepatan hingga 186 mil per jam pada ketinggian sangat rendah. Terbang setinggi pohon, manuver tajam dan menggempur dengan senjata 30mm dan peluncur roket serta dapat mengangkut pasukan.
Namun, sebuah helikopter yang baik tidak akan ada artinya tanpa awak yang mumpuni. Analis Barat menilai apa yang dilakukan Mi-24 jelas dipegang oleh pilot Rusia yang telah memiliki kemampuan tinggi.
“Ketika Anda melihat kualitas penerbangan yang begitu tinggi dan presisi penembakan yang berasal dari helikopter, maka 100 persen itu adalah pilot Rusia,” kata Christopher Harmer, seorang veteran Angkatan Laut AS yang sekarang bekerja untuk Institute for the Study of War kepada majalah Foreign Policy.
Sebelumnya beredar video bagaimana dua Hind melakukan serangan cepat di sebuah target di Suriah. Helikopter ini mampu dengan cepat melakukan tembakan dan melepaskan flare untuk menghindari tembakan dari bawah.
Dia menambahkan bahwa keterampilan yang ditampilkan menunjukkan tingkat kemampuan tertinggi, ” kru helikopter Rusia memiliki kemampuan tinggi, sangat terlatih, sangat berani, dan sangat agresif.”
Menurutnya di tangah pilot handal Mi-24 mampu melakukan pekerjaan dua helikopter AS. Helikopter Rusia ini menggabungkan kualitas terbaik dari helikopter serangan Apache Amerika dengan helikopter transportasi Huey. “Pentagon tidak memiliki apapun yang sebanding dengan pesawat ini.”
Harmer mengatakan bahwa kombinasi kemampuan memungkinkan awak Rusia fokus pada “mengarahkan serangan udara, memanggil dukungan helikopter tempur, dan mengarahkan jarak rudal udara ke permukaan dan rudal permukaan ke permukaan rudal.”
Harmer juga mengatakan bahwa keterampilan awak Rusia menjadi “keunggulan teknis kualitatif yang tidak dimiliki militer Suriah dan itu akan secara signifikan mengurangi korban sipil”