Baltik Juga Mencari

Sementara itu, negara-negara lain yang memperluas atau berencana untuk meningkatkan armada kendaraan lapis baja mereka termasuk Latvia dan Estonia, serta Rumania. Negara-negara Eropa Timur ini sepertinya memilih membeli kendaraan bekas dari negara-negara anggota NATO lainnya karena minimnya anggaran.
Pada awal September, militer Latvia mengambil alih empat pertama kendaraan tempur pengintai (pelacak) atau combat vehicles reconnaissance (tracked) (CVR(T)) yang diakuisi dari Inggris. Dalam kesepakatan senilai US$ 53,9 juta itu 123 kendaraan akan dikirimkan pada tahun 2020.
“Ini merupakan langkah penting menuju memperkuat kemampuan pertahanan Latvia, dengan kendaraan lapis baja ini upgrade harus dilengkapi dengan senjata anti-tank yang terbaik, dan mereka secara signifikan akan meningkatkan kemampuan tempur dan mobilitas Brigade Infanteri Angkatan Tanah,” kata Menteri Pertahanan Latvia Raimonds Bergmanis.
Estonia juga berenacna untuk mendapatkan 44 kendaraan tempur infanteri atau Infantry fighting vehicles (IFV) CV90 dari Belanda di bawah kontrak senilai sekitar US$28,4 juta. Pengiriman unit pertama dijadwalkan untuk paruh kedua 2016.
Sementara itu, pemerintah Rumania dilaporkan menyusun program untuk menggunakan prosedur darurat nasional guna mengalokasikan dana tambahan bagi anggaran untuk pelaku industri pertahanan lokal dan memungkinkan produksi senjata baru untuk angkatan bersenjatanya.
Dana baru untuk memungkinkan perusahaan pertahanan lokal untuk memasok kendaraan lapis baja, rudal pertahanan udara, sistem artileri, bahan peledak, senjata dan peralatan lainnya untuk militer Rumania.
Sumber: Defense News