Hujan Kritik, Rusia Bertekat Bereskan Suriah Sebelum Musim Dingin
Su-34 mendarat di pangkalan dekat Latakia

Hujan Kritik, Rusia Bertekat Bereskan Suriah Sebelum Musim Dingin

rudal rusiaSeminggu telah berlalu sejak Angkatan Udara Rusia melayangkan serangan ke berbagai lokasi ISIS di Suriah. Resonansi dari beberapa puluh serangan terbukti lebih keras dari beberapa ribu serangan koalisi yang dipimpin oleh AS selama beberapa bulan. Respon dari Barat pun kurang terkonsolidasi dibandingkan dengan tindakan Moskow di Ukraina.

Menurut Presiden Prancis François Hollande, pada kondisi tertentu, ada kemungkinan Prancis akan melakukan aksi bersama dengan Rusia dalam menyerang ISIS. Kanselir Jerman Angela Merkel menekankan bahwa Rusia harus memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik Suriah, ditambah, Bashar al-Assad mungkin menjadi pihak yang terlibat dalam proses tersebut. Sebaliknya, Inggris menyebut tindakan Rusia di Suriah sebagai kesalahan serius. Semua kritik tajam datang dari pihak Amerika Serikat yang menyebut-nyebut akan adanya sanksi baru terhadap Moskow.

Rusia dikritik karena dianggap telah melayangkan serangan yang salah sasaran. Rusia dianggap tidak hanya menjatuhkan serangan kepada ISIS, tetapi juga pada oposisi Suriah moderat. Setelah pengeboman pertama, ada pernyataan dari tujuh negara (Jerman, Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Arab Saudi, Turki, dan Qatar) yang menyatakan keprihatinan atas tewasnya warga sipil selama pengeboman. Yang aneh, saat adanya serangan udara yang tak sengaja oleh Angkatan Udara AS pada Rumah Sakit “Doctors Without Borders” di Kunduz, Afghanistan, tak ada pernyataan apa pun yang muncul.

Kekhawatiran beberapa negara atas intervensi militer Rusia di sisi pemerintahan Bashar al-Assad dalam konflik Suriah memberikan ancaman terhadap meningkatnya perang media. Dalam jangka panjang, dikhawatirkan akan terjadi konfrontasi langsung di Suriah melawan Angkatan Udara Rusia oleh tangan pihak asing.

Next: Bantuan Senjata