Para analis dari kelompok Credit Suisse menilai tentang kemampuan tempur dan efektivitas Angkatan Darat di seluruh dunia. Kesimpulan dari kajian itu menempatkan tiga negara yakni Amerika Serikat, Rusia dan tentara China sebagai tiga negara yang memiliki kekuatan darat paling kuat.
Penilaian angkatan darat dilihat dari enam aspek yakni jumlah personel, jumlah kendaraan lapis baja, pesawat, helikopter, kapal selam dan kapal permukaan. Selain itu, analis memperhitungkan jumlah pengeluaran militer.
Keunggulan Angkatan Darat AS dalam peringkat ini sebagian besar disebabkan oleh anggaran militer yang tinggi. Pada tahun 2014, anggaran pertahanan menyumbang US$610 miliar. Jumlah ini melebihi dari gabungan seluruh anggaran di dunia. “Secara bersamaan, Rusia dan China mendapatkan keuntungan dari efektivitas biaya. Mereka tidak lagi berinvestasi dalam senjata terbaru,” catat Credit Suisse.
Menurut lembaga ini untuk peringkat keempat diduduki Jepang. Sementara India ada di posisi ketiga di atas Prancis.
Sementara Angkatan Darat Indonesia ada di nomor urut 19. Satu peringkat di bawah Jerman. Indonesia juga berada di bawah Thailand yang ada di urutan ke-14 dan Australia di nomor urut 15. (lihat daftar lengkap di bawah)
Ahli militer Viktor Murakhovski menjelaskan para ahli militer seharusnya menilai kekuatan angkatan bersenjata dengan indikator lainnya,
“Tetapi saya sepenuhnya setuju tentang tiga terkuat. Rusia dan Amerika Serikat adalah kekuatan di dunia dengan potensi strategis nuklir untuk menghancurkan negara manapun. Amerika Serikat, juga memiliki armada angkatan laut terbesar. Adapun China, juga merupakan negara nuklir. Berdasarkan jumlah angkatan bersenjatanya itu adalah yang terbesar di dunia, namun berdasarkan peralatan teknis, China masih tertinggal, tetapi posisi ketiga adalah China secara keseluruhan tidak bisa dibantah, ” kata Viktor Murakhovski dalam sebuah wawancara radio dengan Sputnik.
