Mesir yang menjadi bagian dari koalisi pimpinan Amerika melawan ISIS mengakui kontribusi Rusia di Suriah akan membantu menekan dan menghancurkan gerakan kelompok garis keras tersebut.
“Pinpoint serangan udara Rusia pada posisi ISIS di Suriah berkontribusi pada pemberantasan terorisme di negeri ini,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dalam sebuah wawancara dengan Saudi Al Arabiya penyiar.
Menurut menteri luar negeri, informasi yang diperoleh Kairo dalam rangka kontak langsung dengan Moskow, “menunjukkan perhatian Rusia untuk memerangi terorisme dan pembatasan penyebarannya di Suriah.”
Pernyataan Shoukry adalah reaksi resmi pertama Kairo terkait tindakan Rusia baru-baru ini di Suriah.
Hukum internasional mengizinkan penggunaan kekuatan di luar negeri hanya jika telah disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, sebagai tindakan membela diri, atau atas permintaan dari otoritas negara.
Rusia meluncurkan serangan udara pada target ISIS di Suriah, menyusul permintaan dari Assad. Sejak September 2014, koalisi pimpinan AS telah membom posisi ISIS di Suriah tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB atau pihak berwenang Suriah.
