
“Data dari serangan angkatan udara dianalisis, dan verifikasi dari berbagai sumber dengan jelas menunjukkan bahwa serangan udara Rusia dilakukan pada objek infrastruktur milik ISIS,” kata Kolonel Igor Klimov, juru bicara Departemen Pertahanan, kepada Russia Today.

Pangkalan udara sangat aman dan terus siaga penuh karena fakta bahwa posisi ISIS terletak hanya 40 kilometer dari fasilitas tersebut.

Dalam rangka mengkoordinasikan perang terhadap ISIS pusat koordinasi didirikan di Baghdad yang melibatkan Rusia, Irak, Suriah dan Iran. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang situasi di wilayah tersebut.

Pada hari Rabu, Presiden Vladimir Putin meminta otorisasi dari Majelis Tinggi Parlemen Rusia untuk menggunakan pasukan tempur Rusia di luar negeri. Permintaan itu disetujui dengan suara bulat.

Sebelum melakukan serangan Rusia memberitahu kedutaan besar Amerika di Baghdad dan memberi waktu satu jam bagi Amerika untuk membersihkan wilayah udara.
Sumber: Sputnik