
INS Viraat bukan hanya kapal induk tertua, tetapi dia juga yang terlama dalam layanan dibanding kapal induk yang pernah ada di dunia.
Tapi semua kapal induk mau tidak mau harus mengakhiri tugasnya. Dan pada pertengahan 2016 nanti, Angkatan Laut India akan menonaktifkan Viraat. Dengan demikian kapal ini total telah melayani 63 tahun sejak diluncurkan pertama sebagai HMS Hermes Angkatan Laut Inggris.
Kapal induk terlama kedua dalam karier juga milik Angkatan Laut India yakni INS Vikrant yang telah berlayar 52 tahun sementara yang ketiga adalah USS Midway milik Amerika yakni selama 47 tahun.
Konstruksi lambung Viraat dibangun selama Perang Dunia II. Dimodifikasi pada tahun 1980 untuk bisa menampung jet Harrier dan dengan nama Hermes menjabat sebagai flagship Inggris dalam Perang Falklands. Kerajaan Inggris kemudian menjual ke India pada tahun 1987 yang kemudian beralih nama menjadi Viraat.
Selain usia Viraat adalah salah satu alasan utama New Delhi harus mempensiunnya, alasan lain adalah bahwa jet Harrier yang ada di kapal ini kondisinya jauh lebih buruk lagi. “Mereka – Harriers dan carrier – memiliki hubungan simbiosis bahkan dalam hal kesehatan dan akhirnya harus berhenti bersama-sama,” kata Komandan Kapal Kapten Rajesh Pendharkar.
Viraat kemungkinan hanya memiliki setengah Harrier yang pernah dibawa Hermes ketika mencapai kekuatan puncaknya di Atlantik Selatan.
Pensiun kapal ini mau tidak mau dilakukan karena juga karena semakin berkurangnya armada Sea Harrier meski upaya upgrade terbatas kepada pesawat dengan memberikan dengan avionik modern dan di kemampuan serangan di luar jangkauan visual telah dilakukan tetapi badan pesawat tak mungkin lagi dipertahankan. Tidak lebih dari tujuh Sea Harriers yang tersedia saat ini – beberapa dari mereka dikanibal untuk menjaga pesawat yang lain.
Lantas apa yang akan dilakukan dengan kapal bersejarah ini? Angkatan Laut telah memunculkan tiga pilihan yakni sebagai museum, menjualnya atau menggunakannya sebagai sasaran tembak latihan rudal.
Masalah dengan dua pilihan pertama adalah bahwa India harus mendapatkan pembeli atau pihak yang mau membiayai biaya konversi ke dalam museum.
India memiliki satu kapal induk lainnya dalam pelayanan, INS Vikramaditya yang, sebelumnya merupakan kapal induk kelas Kiev Admiral Gorshkov. Operasional kapal induk ini telah menjadi mimpi buruk India sejak pengadaan. Biaya perbaikan yang membengkak, masalah mesin dan sebagainya.
Vikramaditya tidak membawa Harriers tetapi juga pesawat yang tua yakni MiG-29. India berencana membangun dua kapal induk baru yakni Vikrant Baru dan Vishal, tetapi hanya Vikrant yang sedang dalam konstruksi dan, sekali lagi, ada penundaan. Masalah lain untuk menjaga kapal menjaga Viraat tetap operasional begitu lama lagi juga bukan perkara gampang.