Tamparan di Wajah Amerika
Dan pesan terakhir adalah bahwa diambil beberapa jam setelah kembalinya Putin dari New York jelas sebagai sebuah tamparan keras di wajah Presiden Obama dan Amerika secara keseluruhan. Calon Presiden Amerika bisa saja mengatakan Putin adalah seorang preman, seorang gangster, penjahat atau diktator. Mereka dapat memberikan pidato panjang tentang bagaimana Rusia pada sisi sejarah yang salah. Tetapi Putin percaya bahwa dia dapat membuat fakta di lapangan yang menantang narasi AS. Implikasi dari Irak bergabung dengan Iran, Suriah dan Rusia untuk membentuk unit koordinasi intelijen dan keputusan Irak untuk memungkinkan Rusia terbang di wilayahnya setelah begitu banyak dana dihabiskan Amerika untuk melatih dan melengkapi Irak, menunjukkan bahwa Putin masih sangat dipercaya.
Tentu saja, ini memang baru hari-hari awal. Nikolas Gvosdev editor National Interest dan co-penulis Kebijakan Luar Negeri Rusia dalam artikelnya di National Interest, Kamis 1 Oktober 2015 menyatakan.
Rusia mungkin mempertaruhkan dirinya akan tersedot ke dalam rawa Timur Tengah karena tindakannya di Suriah, dan masih harus melawan masalah ekonominya. Tetapi tidak ada keraguan bahwa Kremlin saat ini telah menguasai narasi.