
Pemerintah India memutuskan untuk melantik sedikitnya tujuh skuadron dengan pesawat buatan dalam negeri Light Combat Aircraft atau LCA Tejas Mark 1-A ke Angkatan Udara India. Meski diakui pesawat memiliki banyak kekurangan tetapi ini sebagai cara paling mudah untuk menutup kekurangan pesawat tempur.
Tejas Mark 1-A sedikit lebih mampu dibandingkan pendahulunya Tejas. Tetapi pesawat masih memiliki sejumlah kelemahan. Salah satunya adalah keraguan tentang kemampuan pesawat membawa muatan senjata. Selain itu radar buatan India juga perlu diganti dengan radar Israel.
IAF telah setuju untuk melantik Tejas Mark 1-A karena sangat membutuhkan lebih dari 120 jet tempur ringan yang akan digunakan untuk pertahanan udara dan untuk mencegat pesawat musuh. Sebuah skuadron memiliki sekitar 16 sampai 18 pesawat masing-masing.
Sebelumnya pemerintah telah sepakat untuk melantik 40 Tejas, sebuah pesawat yang oleh auditor nasional India dinyatakan memiliki kelemahan parah dengan “kekurangan dalam daya dorong mesin dan parameter lain seperti berat pesawat, kapasitas bahan bakar, perlindungan pilot dari depan untuk melawan serangan peluru 7,62 mm. ”
Tetapi IAF sepakat untuk melantik pesawat cacat untuk menjaga program Tejas hidup.