Komandan NATO Jenderal Philip Breedlove curiga dengan peningkatan kekuatan militer di Suriah yang secara jelas ditujukan untuk membangun “gelembung” pertahanan di Mediterania.
Breedlove menyatakan Rusia telah mengirim persenjataan canggih melampaui apa yang dibutuhkan untuk melawan kelompok ISIS sehingga hardware yang ada lebih digunakan melindungi Presiden Suriah Bashar al-Assad.
“Kami melihat beberapa pertahanan udara yang sangat canggih masuk ke lapangan udara tersebut. Kami melihat beberapa pesawat tempur udara ke udara yang sangat canggih,” kata Breedlove Senin 28 September 2015.
“Saya belum melihat (untuk melawan ISIS) membutuhkan pesawat dengan kemampuan udara ke udara yang canggih.”
Pernyataan Breedlove justru terkesan aneh karena selama ini Amerika dan sekutunya justru mengirimkan platform yang jauh lebih canggih. Termasuk F-22 Raptor untuk menggempur ISIS.
Pentagon mengatakan Rusia telah mengirimkan setidaknya 500 tentara, bersama dengan jet tempur, unit artileri, tank dan perangkat keras militer lainnya ke sebuah pangkalan udara di wilayah Latakia di pantai Mediterania Suriah.
Breedlove  menyebutkan persenjataan termasuk sistem rudal pertahanan permukaan ke udara SA15 dan SA22 yang digunakan untuk menembak pesawat musuh juga dikirimkan.
“Saya belum melihat ISIS menerbangkan pesawat yang memerlukan SA15 atau SA22,” katanya..
Seperti diberitakan sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama telah terlibat perdebatan sengit di panggung pidato PBB Senin terkait krisis Suriah. Masing-masing pihak menuduh sebagai penyebab masalah.
Kedua pemimpin akan bertemu di sela-sela Sidang Umum PBB kemudian. Tetapi sepertinya juga tidak menghasilkan kesepakatan berarti.
Putin mengatakan untuk bisa mengalahkan ISIS harus menggunakan kekuatan rezim Assad sehingga membantunya adalah hal yang paling baik. Sementara Amerika menilai Assad adalah bagian dari masalah yang menyebabkan konflik berkepanjangan di negara tersebut sehingga harus diganti.